Cuci tangan memakai sabun harus dijadikan kebiasaan sehari-hari bagi seluruh anggota keluarga. Kebiasaan baik ini akan menghindarkan beberapa penyakit yang sering menyerang anak-anak seperti diare, influenza, tipus, kecacingan dan sebagainya. Data dari Departemen Kesehatan RI menyebutkan kebiasaan cuci tangan memakai sabun ini bila digabung dengan kegiatan lain seperti tidak buang air sembarangan, buang sampah pada tempatnya, pengelolaan air minum yang benar maka bisa mencegah diare sampai 80-90%. Bahkan lembaga dunia PBB menetapkan tanggal 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia.
Di usia bayi dan balita, dimana anak sedang berada pada masa eksplorasi, ia akan memegang dan merasakan apa saja yang dilihatnya, tak jarang sambil bermain kotor-kotoran, tangannya masuk ke mulut, ini menjadi ajang efektif untuk memasukkan kuman ke dalam tubuh. Karenanya sejak dini kebiasaan baik ini harus ditanamkan.
Rambu-rambu:
Lihat sumbernya...
Di usia bayi dan balita, dimana anak sedang berada pada masa eksplorasi, ia akan memegang dan merasakan apa saja yang dilihatnya, tak jarang sambil bermain kotor-kotoran, tangannya masuk ke mulut, ini menjadi ajang efektif untuk memasukkan kuman ke dalam tubuh. Karenanya sejak dini kebiasaan baik ini harus ditanamkan.
Rambu-rambu:
- Gunakan sabun untuk cuci tangan.
- Tak hanya permukaan telapak tangan, sela-sela jari dan bawah kuku yang menjadi tempat nyaman untuk bersembunyi kuman juga harus dibersihkan menggunakan sabun.
- Sebaiknya gunakan sabun cair, busakan dan gosok kurang lebih 20 detik kemudian bilas dengan air bersih yang mengalir kurang lebih 10 detik.
- Keringkan tangan menggunakan dryer kalau tidak ada gunakan lap bersih. Lap kotor/sudah digunakan bersama-sama akan membuat tangan yang sudah dicuci bersih kotor lagi.
- Cuci tangan harus dilakukan: sebelum dan sesudah makan, setelah BAK/BAB, kapan saja dirasa perlu jangan menunggu sampai tangan terasa kotor.
Lihat sumbernya...